Search

Peringati HUT Ke-4, Anggota Yayasan CIRI Kenakan Pakaian Tradisional - Suara Pembaruan

Jakarta, Beritasatu.com - Di tengah ancaman wabah Covid-19, jajaran pengurus dan anggota Yayasan Citra Kartini Indonesia (CIRI) memperingati ulang tahun ke-4 pada Selasa (21/4/2020) dengan menggunakan media sosial. Pengurus dan anggota Yayasan CIRI bersilaturahmi dalam keterbatasan menyusul penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dengan mengirim foto mengenakan pakaian tradisional.

“Situasinya sangat sulit, tetapi kami yakin di balik kemelut ada hal-hal positif yang diperoleh. Kami bersyukur dapat merayakan hari ulang tahun ke-4 Yayasan CIRI dalam kesederhanaan,” kata Ketua Umum Yayasan CIRI, Ayu Rosan, di Jakarta, Rabu (22/4).

Dikatakan, dalam rangkaian memperingati hari ulang tahun, CIRI juga mengadakan program pemberdayaan ekonomi perempuan, khususnya para pengrajin kain Indonesia, yang saat ini mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) dan dirumahkan.

“Merebaknya wabah Covid-19 di Indonesia mendesak para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang selama ini memproduksi kain Nusantara, seperti kain songket, kain tenun, serta kain tenun ikat, terpaksa berhenti berproduksi dan merumahkan karyawan,” jelas Ayu.

Ia mengatakan, sebagian besar di antara para pekerja di bidang pembuatan kain Nusantara adalah kaum perempuan. “Kami berinisiatif untuk memberdayakan mereka melalui pembuatan masker dari bahan kain Nusantara,” kata Ayu.

Selain memberdayakan para pekerja kain Nusantara, lanjutnya, CIRI juga menggelar kegiatan masak-memasak secara daring, tadarus daring, dan membagikan secara simbolis alat pelindung diri (APD) ke RS Fatmawati. Mereka juga membagikan paket sembilan bahan pokok (sembako) untuk masyarakat yang membutuhkan.

Disebutkan, sebanyak 800 paket sembako dibagi-bagikan kepada para pengemudi ojek online (ojol), pengemudi taksi, dan petugas pengangkut sampah di Jakarta.

“Biasanya, kami bersilaturahmi secara tatap muka. Kini, hal itu dilakukan secara daring dengan menggunakan aplikasi video konferensi. Kami akan terus berbagi untuk meringankan beban saudara-saudara kita,” jelas Ayu.

Lebih lanjut dikatakan, pembuatan masker berbahan dasar kain adalah bagian dari kerja nyata CIRI untuk memperkenalkan keragaman kain yang dimiliki daerah-daerah di negeri ini. Pembuatan masker, lanjutnya, bertujuan untuk memenuhi tingginya permintaan masyarakat seiring makin meluasnya penyebaran Covid-19 di Indonesia.

“Kami bangga dapat memperkenalkan kain Nusantara melalui masker-masker yang dihasilkan. Pasti sangat menarik masker yang terbuat dari kain songket, kain tenun, dan kain tenun ikat. Kain-kain ini merepresentasikan kearifan lokal daerah yang harus dilestarikan,” jelas Ayu.

Menurut Ayu, masker-masker yang dihasilkan nantinya akan didonasikan kepada panti asuhan dan masyarakat kurang mampu yang tersebar di sejumlah daerah.

“Intinya, kami akan terus memberikan semangat dan memotivasi para pengrajin untuk memperoleh rejeki disaat menghadapi permasalahan serius terkait Covid-19. Kami terus menekankan kepada mereka agar sabar, ikhlas, dan tetap bersyukur menghadapi situasi sulit," kata Ayu.

Disebutkan, kain Nusantara yang dibuat masker, di antaranya kain tenun khas Bali, seperti kain Poleng, Songket, Cepuk, Endek, Gringsing, dan Gedongan. Selain itu, ada juga kain Songket Lombok dari Nusa Tenggara Barat dan tenun ikat Sumba (Nusa Tenggara Timur).

“Negeri kita sangat kaya. Ada berbagai jenis kain tenun di negeri ini. Walaupun menghadapi keterbatasan dalam berkarya, kami berkomitmen untuk terus memberdayakan para perancang dan pengrajin. Kami yakin apa yang dilakukan CIRI juga telah dilakukan kelompok masyarakat lainnya,” ujar Ayu.

Ia menjelaskan, kain Cepuk yang berasal dari daerah Nusa Penida memiliki daya tarik tersendiri karena motif-motifnya yang unik. Cepuk memiliki arti kayu canging yang merupakan bahan utama dalam pembuatan kain.

“Kain Endek juga memiliki variasi yang sangat beragam sehingga sangat cocok untuk membuat masker. Indonesia adalah negeri yang kaya dengan berbagai aneka ragam jenis kain yang dimiliki. Semakin banyak jenis kain yang digunakan, maka semakin semarak kontribusi fesyen Indonesia dalam penanganan Covid-19,” katanya.

Let's block ads! (Why?)



"ciri" - Google Berita
April 22, 2020 at 09:15PM
https://ift.tt/2VNrlZf

Peringati HUT Ke-4, Anggota Yayasan CIRI Kenakan Pakaian Tradisional - Suara Pembaruan
"ciri" - Google Berita
https://ift.tt/36yNqz2
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Peringati HUT Ke-4, Anggota Yayasan CIRI Kenakan Pakaian Tradisional - Suara Pembaruan"

Post a Comment

Powered by Blogger.