KEDIRI – Ketua Umum DPP Gerakan Bela Negara (GBN), Mayjend TNI-AD (Purn) H. Budi Sudjana mengatakan, memutarbalikkan fakta, berdusta, berbohong, tipu daya dan fitnah sudah menjadi ciri khas yang mendarah daging bagi Partai Komunis Indonesia (PKI).
“Hal ini sudah terbukti karena mereka sudah biasa memutarbalikkan situasi dan kondisi. Mereka didoktrin dalam pembinaan kader-kadernya untuk berdusta, berbohong, tipu daya serta fitnah. Dan yang paling hebat mereka bisa menyusup di kalangan musuh,” sebutnya saat menjadi salah satu pembicara dalam peringatan 55 tahun teror PKI di Kanigoro, belum lama ini.
Sejak dulu, propaganda sudah menjadi pekerjaan PKI sehingga mereka pintar memutarbalikkan fakta, dimana yang salah jadi benar dan yang benar disalahkan. Itu merupakan hal biasa dan menjadi doktrin serta budaya bagi mereka, inilah yang perlu kita waspadai ke depan.
“Terlebih di daerah ini jangan sampai peristiwa Kanigoro terulang kembali. Jadi masyarakat harus bangkit dan harus melawan kalau mereka tak ingin PKI bangkit kembali,” tuturnya.
Hanya saja menurut Budi, dalam kebangkitan PKI saat ini, mereka tidak akan melakukan pemberontakan seperti yang pernah dilakukan dulu.
Tapi mereka akan menyusup melalui aturan perundang-undangan. Bisa dilihat, sekarang berapa banyak lewat UUD 1945 yang mereka susupi sehingga sekarang sudah berubah menjadi UUD 2002. Begitu juga dengan aturan lainnya.
“Mereka tidak bangkit seperti tahun 1965, tapi mereka bangkit lewat partai lain di DPR sehingga semua aturan yang berbau Islam gagal tidak bisa jadi UU. Kemudian semua peraturan daerah yang berbau Islam dicabut. Sehingga jangan heran kalau hukum kita tajam ke bawah, tumpul ke atas. Kalau kita diam terus, maka akan menjadi lebih parah,” imbuhnya.
Oleh karena itu, umat Islam dan umat agama lain harus waspada dan jangan sampai diadu domba antaragama. Karena mereka ini bangkit dan menyadari bahwa sekarang mereka tidak akan memakai kekerasan dengan pertumpahan darah.
Mereka akan bangkit melalui aturan perundang-undangan, masuk dan menyusup ke sana ke mari, kerja di kalangan musuh bahkan sekarang tidak ada partai yang tidak disusupi mereka.
Kemudian mereka juga menyusup di dalam Islam yang justru bertujuan untuk menghancurkan Islam dari dalam.
“Jadi jangan heran kalau sekarang banyak tokoh yang mengaku-ngaku Islam tapi di dalam hatinya komunis. Kalau diistilahkan seperti buah semangka, dimana kulit luarnya berwarna hijau tapi di dalam semangkanya berwarna merah,” ucapnya.
Sementara, di satu pihak kesalahan umat Islam dan ulama adalah terlalu percaya bahwa orang komunis sudah tobat nasuha. Padahal bagi komunis tidak ada yang namanya tobat nasuha, karena mereka tidak percaya Tuhan.
Tapi yang ada mereka justru kerja di kalangan musuh dengan memasukkan anak-anak mereka ke pesantren. Kemudian setelah sekian tahun, mereka sudah ada yang menjadi ustaz ataupun kiai maupun pemimpin ormas.
“Jadi jangan heran kalau ada ormas Islam tapi tidak islami dan justru mendukung LGBT. Inilah yang disebut seperti semangka, luarnya hijau tapi di dalamnya tetap merah,” ungkapnya.
Jadi, menurutnya, jangan sekali-kali melupakan sejarah, dimana sejarah telah membuktikan dan nyata ditulis oleh Profesor Aminuddin Kasdi, MS, bahwa ternyata PKI bukan korban, tapi pelaku.
“Tolong cintailah negeri ini dan kembalilah ke jalur para pendiri bangsa dan negara,” pungkasnya.
"ciri" - Google Berita
March 12, 2020 at 03:51PM
https://ift.tt/2xxgg68
Inilah Ciri Gerakan Komunisme yang Perlu Dikenali - Cendana News
"ciri" - Google Berita
https://ift.tt/36yNqz2
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Inilah Ciri Gerakan Komunisme yang Perlu Dikenali - Cendana News"
Post a Comment