Layaknya makanan gorengan, saham gorengan terlihat begitu menggiurkan. Padahal di dalamnya bisa menyebabkan penyakit-penyakit yang berbahaya.
Saham gorengan biasanya diidentifikasikan sebagai saham yang biasanya diam tiba-tiba bergerak liar. Padahal tidak ada alasan mendasar yang membuat saham itu bergerak, seperti penguatan fundamental ataupun proyek besar.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Laksono Widito Widodo mengatakan, sebenarnya BEI sudah memiliki beberapa prosedur untuk membuka mata investor terhadap saham-saham yang terindikasi di goreng. Biasanya untuk saham yang bergerak liar tanpa alasan yang jelas dijatuhi status Unusual Market Activity (UMA).
Namun sayangnya sering kali pemberian status UMA disalah artikan oleh investor. Mereka terkadang menganggap UMA menjadi patokan untuk membeli saham yang mungkin tengah digoreng.
"Kalau ada UMA oh ini saham lagi digoreng. Jadi kita mesti lihat juga motivasi dari investor ritel tersebut, apakah motifnya berinvestasi atau berspekulasi. Kalau motifnya berspekulasi ya monggo. Tapi kita sudah memberikan warning," ucapnya saat berbincang dengan detikcom.
Nah investor-investor yang memiliki pemikiran itu sebenarnya menjadi target empuk dari pelaku goreng saham. Sebab untuk target dari praktik goreng saham ini adalah investor-investor kecil yang masih awam. Mereka hanya melihat saham yang bergerak tiba-tiba tanpa melihat fundamental perusahaannya
Meski begitu, Laksono tidak menyalahkan investor yang memang bertujuan menjadi spekulan. Namun dirinya berharap investor itu tahu risiko yang bisa saja menimpanya.
"Kalau itu investor spekulan, ya kita tidak bisa menghalangi mereka. Kan motivasi untuk berinvestasi di bursa efek kan macam-macam. Ada yang motivasinya investasi ada yang pure spekulasi. Kalau spekulasi ya kalau rugi jangan teriak-teriak," tuturnya.
Laksono mengakui bahwa produk investasi di pasar modal tidak setenar produk-produk perbankan. Oleh karena itu BEI akan terus melakukan edukasi terhadap investor-investor awam.
"Tantangan kami di BEI dan para SRO secara terus menerus memberikan edukasi tentang bagaimana cara berinvestasi yang sehat atau proper seperti investor lain di negara-negara yang lebih maju. Tapi saham-saham seperti itu tidak hanya di Indonesia, di Hong Kong itu banyak. Jadi tergantung dari behavior dari investor itu sendiri. Tinggal kami di sini memperbaiki market conduct," tutupnya.
Simak Video "Buka Perdagangan Saham 2020, Jokowi Bersyukur Kalahkan China"
[Gambas:Video 20detik]
(das/dna)
"ciri" - Google Berita
January 30, 2020 at 10:33AM
https://ift.tt/2O6GUYU
Amit-amit, Ini Ciri Investor yang Bisa Jadi Korban Saham Gorengan - detikFinance
"ciri" - Google Berita
https://ift.tt/36yNqz2
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Amit-amit, Ini Ciri Investor yang Bisa Jadi Korban Saham Gorengan - detikFinance"
Post a Comment